Tak Ada Peringatan Hari Buruh di Makam Marsinah

Selasa, 01 Mei 2007 | 15:38 WIB

TEMPO Interaktif, Nganjuk:Tak seperti tahun lalu, peringatan Hari Buruh Sedunia hari ini tidak ada acara yang digelar di makam Marsinah, buruh pabrik jam tangan di Sidoarjo, yang tewas akibat kasus kekerasan.



Tahun lalu peringatan hari buruh pada 1 Mei, ribuan buruh dari berbagai penjuru Indonesia berbondong-bondong berziarah ke makam gadis yang tewas karena memperjuangkan hak-hak pekerja itu.

"Kami tetap mempertanyakan penyebab matinya Marsinah 14 tahun lalu. Walau kami mengikhlaskan kematiannya, tapi kami tetap tidak terima. Mengapa kasus terbunuhnya Marsinah seperti ditutup begitu saja?" tanya Sini, bibi Marsinah saat ditemui Tempo di Desa Nglundo, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, Selasa (1/5).

Makam Marsinah terletak di Desa Nglundo, sekitar 10 kilometer arah timur dari kota Nganjuk atau sekitar 100 kilometer arah barat kota Surabaya. Untuk sampai ke lokasi makam, dapat ditempuh dari jalur jalan raya Nganjuk-Surabaya.

Menurut Sini, ketika kematian Marsinah mendapat sorotan tajam dunia internasional, makam Marsinah sempat dibongkar hingga dua kali untuk diotopsi. Hal itu sangat menyakitkan keluarga. Terlebih bagi Puirah, 96 tahun, nenek Marsinah yang mengasuhnya sejak almarhumah berumur 2 tahun.

Atas prakarsa keluarga, makam Marsinah dibangun dan dibeton. Saat makam dibongkar, jenasah yang sudah koyak-moyak mengambang di kubangan berair karena tanah bagian dalam kuburan menganga lebar akibat pembongkaran dua kali untuk otopsi ulang.

Setelah itu direnovasi dan diberi pagar besi. Makam Marsinah semakin bagus ketika dibangun cungkup (atap beton) yang diprakarsai Federasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia pada 8 Maret 2000.

Dwidjo U Maksum

Dikopas dari: Tempointeraktif

0 tanggapan: