Galaunya Hatiku


Sebening malam tanpa bintang,saat kumelihat jalan didepanku terbelah.
Aku tertegun...merenung. Akankah harusku memilih
lagi, seperti dulu..seperti persimpangan-persimpangan terdahulu..

Kenapa harusku memilih?
atau..., akankah ku biarkan?
lalu diam, seakan tak lalui apa-apa..
dan terabas jalan tengah tanpa panduan dan arah
biarkan semak dan duri lukaiku
seperti persimpangan-persimpangan terdahulu..



Tidak!!
mungkin ini persimpangan terakhirku
dimana kekerdilanku akan kuasa waktu
dipertaruhkan…

... lalu,
cobaku merenung
bersama beranjak mentari mendaki langit..
yang seakan membakar mataku
saat menoleh kebelakang,tentang perjalanan yang menyakitkan.
Masih teringat,.... dan sangat hapal setiap inci jalan itu
indahSebening malam tanpa bintang,saat kumelihat jalan didepanku terbelah.Aku tertegun...merenung. Akankah harusku memilih: Hatiku luruh...jiwaku luluh.Kau begitu mulia.Berhakkah aku menerima yang lebih dari yang selama ini ada?kau kembali membisikkan sesuatu padaku:"cinta sejati adalah cinta dalam ikatan suci..dan yakinlah kau akan mampu memiliki.Tidakkah kau mau menerimaku?untuk sekedar menemanimu." []

DARA GUNUNG WILIS

0 tanggapan: