Oleh : Supraptomo, Bsc
Judul diatas mungkin akan dianggap oleh sebagian orang terlalu berlebihan. Lha hidup layak saja, atau sebagai boss sekalipun kadang cukup sulit. Apalagi menjadi seorang TKW (Tenaga Kerja Wanita). Mungkin anda mengenal penulis yang hidupnya serba susah, karena mengandalkan honor dari menulis saja. Banyak orang tua yang keningnya langsung berkerut, waktu mengetahui anaknya tercinta bercita-cita menjadi penulis. Apalagi yang namanya TKW, atau madesu ( masa depan suram ), sudah terbayang di benak semua orang. Bagi sebagian orang profesi Pembantu Rumah Tangga (PRT) masih dipandang sebelah mata. Judul di atas tidak mengada-ada. Banyak penulis yang bisa menjadi orang kaya. Namun Eny Kusuma seorang pembantu rumah tangga ini telah membuktikan, melalui bukunya berjudul, “Anda Luar Bisa!!!”
Mengawali tulisan ini, saya ingin mengajak pembaca menyimak, kutipan di bawah ini. Sebuah kasus memilukan yang dialami Lily Endang Kusmiyati (21), seorang TKW korban perdagangan wanita Indonesia di Sabah. Lily diperdagangkan menjadi pelacur oleh Nasrun, suaminya sendiri. Disinyalir, selain menjadi korban sindikat, wanita-wanita itu juga ada yang “dijajakan” oleh suaminya sendiri. Kasus ini baru-baru terungkap oleh Konsulat Jendral RI untuk Sabah, Serawak.
Diperkirakan, masih ratusan wanita Indonesia di Tawau dijadikan pelacur di sejumlah hotel kelas bawah. Mereka dipaksa untuk melayani tamu dengan tarif rendah. Menurut Lily, bila menolak, wanita muda asal berbagai daerah di Jawa dan Sulawesi dipukuli. Paspor dan dokumen perjalanan mereka disita oleh para germo dan centengnya.
Mencermati sekelumit kisah pahit diatas, seakan-akan sudah tidak menjadi rahasia lagi, di dunia yang semakin kejam ini. Profesi sebagai pembantu rumah tangga atau TKW di negeri orang, sering dipandang sebelah mata. Sekalipun, mereka adalah penyumbang devisa negara yang tidak bisa disepelekan jumlahnya. Mereka punya peran untuk keluarga maupun bangsanya, walau penghargaan muapun perlindungan terhadap mereka sangatlah minim. Tak heran jika yang sering kita dengar adalah kisah-kisah pilu tentang tidak berdayanya para TKW ini.
Namun Eni Kusuma membalikkan semua pandangan tersebut. Enam tahun menjalani profesi sebagai pembantu rumah tangga di Hongkong, Eni berhasil pulang dengan membawa sesuatu. Bukan harta yang berlimpah, tetapi sebuah hasil proses pembelajaran yang sangat menakjubkan.
Di tengah-tengah kesibukanya sebagai pembantu rumah tangga, Ia berhasil mengasah bakat menulisnya dan bergaul dengan komunitas yang lebih luas melalui internet. Gadis lulusan sebuah SMA Banyuwangi, Jawa Timur inipun aktif di sejumlah mailing list penulisan. Disana keterampilannya berkembang pesat dan ia mulai bergaul dengan sejumlah penulis sukses. Artikel-artikelnya pun terbesar dan semakin diapresiasi oleh khalayak.
Sejumlah artikel motivasinya juga berhasil dimuat di situs motivasi dan pengembangan diri terpopuler, Pembelajar. Com. Dari situlah akhirnya Eni berhasil meluncurkan sebuah buku motivasi berjudul Anda Luar Biasa!!! (Fivestar, 2007). Di Indonesia atau bahkan dunia, mungkin “Anda Luar Biasa!!!” adalah buku motivasi pertama yang ditulis oleh seorang pembantu rumah tangga Dan, tak tanggung-tanggung, buku ini juga dikomentari oleh tak kurang dari 27 penulis, motivator, tokoh, atau aktifis yang punya nama.
Mungkin, semua ini merupakan bentuk apresiasi atas semangat dan kemampuan belajar penulisnya yang benar-benar menyentuh hati. Eni yang kini berusia 30 tahun terus belajar mengasah kemampuan menulisnya. Ia juga mulai membagikan semngatnya melalui forum-forum seminar, diskusi, serta talk show di radio-radio.
Sasaran yang sedang dia bidik adalah seminar di berbagai kampus untuk menyemangati para mahasiswa atau generasi muda umumnya. Berikut adalah wawancara Edy Zaqeus dari pembelajar. Com dengan Eni Kusuma melalui email akhir Maret 2007 lalu. Melalui sukses yang diraih, Eni mendapat apresiasi lewat wawancara. Berikut kutipan wawancaranya : “Bagaimana ceritanya sampai akhirnya Anda bisa menulis sebuah buku motivasi?” Awal cerita dari sebuah dream saya yang ingin diakui secara intelektual. Mulanya masih kabur. Sama halnya dengan seorang gadis yang bermimpi tentang pangeran pujaannya. Karena dream saya masih kabur, awalnya saya belajar membuat naskah novel, cerpen, dan puisi. Ketika saya posting di milis kepenulisan yang saya ikuti bernama kosstamilis untuk para TKW di Hongkong yang suka nulis, karya-karya saya banyak yang mengomentari. Setelah saya amati, saya rasa menjadi komentator itu lebih cerdas dan elegan. Maka saya belajar "berkarier" di jalur ini. Banyak yang skeptis: "Who's talking? Emangnya Eni itu siapa?" Namun, seorang guru dan senior saya nekat mengirimi saya buku Resep Cespleng Menulis Buku Best Seller, karya Edy Zaqeus. Mungkin, biar "kegilaan" saya semakin terasah.Dari situ, saya mengenal Pembelajar.com. Korban komentar saya yang pertama adalah artikel Jennie S. Bev, si penulis buku Rahasia Sukses Terbesar. Jennie adalah penulis wanita yang sukses di negeri Paman Sam. Dia terkenal karena menulis. Kenapa saya komentari dia? Karena saya ingin "dilihat". Inilah awal saya membuat artikel-artikel "motivasi" yang istilahnya saja baru saya dengar setelah bergaul dengan komunitas Pembelajar.com. (Belajar adalah Hak Saya, Editor, April 2007).
Mengakhiri tulisan ini, saya ingin mengetuk hati pembaca menyimak, dan merespon kasus memilukan yang dialami Lily Endang Kusmiyati diatas. Begitu kejamnya dunia, bahkan seorang suami rela dan tega memperdagangkan kekasih belahan hati (isteri)-nya dan memperlakukan tidak adil. Ganjaran / hukuman apa yang layak, harus ditimpakan kepadanya, agar menjadikan efek jera.
Semoga dengan judul, "Seorang TKW Yang Sukses Karena Menulis", kita semua dan wanita Indonesia khususnya, dapat sedikit terobati. Dan termotivasi serta semakin terdorong untuk berbuat mengarah kepada hal-hal yang positif. Dan tidak cepat mengambil langkah sebagai TKW atau Pembantu Rumah Tangga, baik di luar negeri maupun di dalam negeri sendiri. Dengan dibarengi doa dan permohonan, kiranya setiap keputusan yang akan diambil dipertimbangkan dengan matang. Selamat untuk ,"Eni Kusuma, semoga karyamu harum".
* Penulis : Pemerhati yang peduli terhadap masalah TKW/TKI dan bekerja sebagai PNS
PONTIANAK POS [Kamis, 3 April 2008]
One Billion Raising
-
Minggu, 17 Februari 2019
Setiap 14 Februari banyak muda-mudi merayakan Valentine di penjuru dunia.
Di hari yang sama pula segenap elemen masyarakat turun k...
0 tanggapan:
Posting Komentar