Kasus trafficking kian harmonis menyapa telinga rakyat Indonesia. Setelah seorang pasutri tega menukar keponakan perempuannya yang di bawah umur demi kebutuhan tersier berupa sepeda motor, kali ini kasusnya lebih heboh. Sebanyak 14 siswa SMK 3 Ujung Loe, Bulukumba, Sulsel, jadi korban eksploitasi sebuah perusahaan.
Kasak-kusuk penyebab terjadinya tragedi itu pun bermunculan, mulai kemungkinan keteledoran pengelola sekolah yang kurang sigap mengawasi siswa-siswanya sampai isu miring tentang manipulasi antara sekolah dengan perusahaan tempat dipekerjakannya siswa-siswa tersebut.
Itu memprihatinkan. Sekolah yang seharusnya jadi rumah kedua bagi siswa malah memanfaatkan siswanya untuk memperoleh keuntungan finansial. Hal tersebut muncul karena kurangnya kesadaran sekolah tentang tuntutan pendidikan yang tidak boleh mencoreng citra pelajar.
Praktik kerja sebenarnya hanya menjadi wahana melatih kesiapan mental siswa untuk terjun langsung ke masyarakat. Tidak malah mengeksploitasi ke perusahaan yang kegiatannya tidak manusiawi untuk siswa.[]
J. IRFANSYAH, Jl Bukit Lancaran, Guluk-Guluk, Sumenep, Madura
Jawa Pos, Senin, 07 Apr 2008
One Billion Raising
-
Minggu, 17 Februari 2019
Setiap 14 Februari banyak muda-mudi merayakan Valentine di penjuru dunia.
Di hari yang sama pula segenap elemen masyarakat turun k...
0 tanggapan:
Posting Komentar