Sastrawan Jatim Gugat Dominasi Utan Kayu Jakarta

Surabaya (ANTARA News) - Puluhan sastrawan yang selama ini aktif di beberapa sanggar di Jatim akan berkumpul di bekas Museum Mpu Tantular, Surabaya, Senin, 20 Agustus untuk berdiskusi dan menggugat dominasi kelompok Utan Kayu, Jakarta.


"Di Utan Kayu itu memang terjadi pemetaan-pemetaan, sehingga hanya yang mau `ngeset` (menghamba,-red) kepada mereka, antara lain Nirwan Dewanto yang karyanya diakui," kata panitia temu sanggar sastra Jatim, W Haryanto kepada ANTARA News di Surabaya, Minggu.

Ia mengemukakan, di Jatim ini banyak sanggar yang aktivisnya memiliki karya sastra bagus, namun tidak pernah diakui dalam ajang-ajang festival, terutama yang di dalamnya melibatkan aktivis di Utan Kayu.

"Contohnya waktu Festival Seni Surabaya (FSS) 2007 yang lalu, banyak karya-karya anak-anak sanggar di Jatim yang bagus, tapi tidak terpilih. Bahkan karya mereka lebih bagus dari karya Iswadi Pratama yang karyanya terpilih dalam FSS. Kuratornya kebetulan Nirwan Dewanto," katanya.

Pengurus Komite Sastra Dewan Kesenian Jawa Timur (DKJT) itu mengemukakan bahwa sanggar-sanggar sastra di Jatim yang masih aktif, antara lain berada di Sumenep, Bangkalan, Lamongan, Jember, Banyuwangi, Malang dan Surabaya tinggal satu di Unair.

Menurut Haryanto, banyak penulis-penulis muda yang lahir dari sanggar itu yang sulit menjangkau akses ke luar karena kiprah mereka memang sulit diakui, khususnya ketika menjangkau "belantara" Jakarta.

"Pada pertemuan nanti kami juga akan membongkar pola pembelajaran apresiasi sastra yang di kampus-kampus saat ini sudah mati dan justru kalah dengan kiprah sanggar-sangar sastra," katanya.

Menurut dia, salah satu sebab matinya apresiasi sastra di kampus adalah, karena mahasiswa saat ini lebih banyak dihadapkan pada mata kuliah hafalan.

"Karena itu kami juga mengundang orang kampus, yakni PD II Fakultas Sastra Unair, Dr Putera Manuaba untuk membongkar masalah ini. Pembicara lain adalah, Herry Lamongan, Helmy Prasetya dan saya sendiri. Kami targetkan peserta temu sastra ini 45 orang," katanya.

Selain temu sanggar sastra, katanya, acara itu juga diisi dengan bedah buku "Antologi Penyair Muda Jatim" yang diterbitkan oleh Komite Sastra DKJT.(*)

Antara News, 19/08/07 20:23

0 tanggapan: