TKW Hongkong Bentuk Forum Budaya Buruh Migran

08/10/07 20:38

Surabaya (ANTARA News) - Sejumlah TKW Indonesia yang bekerja di Hongkong membentuk Forum Budaya Buruh Migran Indonesia (FBBMI) untuk mewadahi aspirasi serta kegiatan kebudayaan mereka selama berada di tanah air.



Bonari Nabonenar, salah seorang penggerak seni buruh migran kepada ANTARA News di Surabaya, Senin mengemukakan, FBBMI itu diketuai oleh Wina Karnie, TKW asal Magetan yang sudah menerbitkan buku kumpulan cerpen, "Perempuan Negeri Beton".

"FBBMI akan diresmikan 17 Oktober di Dusun Nglaran, Desa Cakul, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek, Jatim bersamaan dengan kegiatan diskusi bertema `Orang Kampung dan Globalisasi`," katanya.

Menurut dia, FBBMI akan menjadi wadah untuk memfasilitasi para buruh yang mengambil cuti dan hendak menggelar pentas seni atau kegiatan budaya lainnya di Indonesia. Forum itu juga akan menjadi wadah konsultasi TKW yang hendak menerbitkan buku.

"Kebetulan Wina Karnie juga menjadi Ketua Forum Lingkar Pena (FLP) Cabang Hongkong yang merupakan organisasi para penulis," kata Ketua Paguyuban Pengarang Sastra Jawa Surabaya (PPSJS) itu.

Menurut dia forum itu dibentuk karena selama ini lembaga pembelaan atau advokasi kaum buruh migram sudah banyak berdiri, sedangkan untuk menjembatani kegiatan budaya bagi mereka belum pernah ada, khususnya ketika mereka berada di tanah air.

Selain kegiatan peluncuran FBBMI dan diskusi, di dusun terpencil di Trenggalek itu juga digelar pameran foto "Hongkong dan TKI Kita" yang merupakan kelanjutan dari pameran pertama di Galeri Surabaya, kompleks Balai Pemuda beberapa waktu lalu.

Sekitar seratus foto tentang seluk beluk Hongkong dan TKI itu akan dipamerkan mulai 15 hingga 17 Oktober di rumah orangtua Bonari sendiri.

"Mengapa diselenggarakan di Trenggalek? Karena pameran itu memang akan dikelilingkan se Jatim, khususnya wilayah yang banyak menyumbangkan TKW ke Hongkong. Kebetulan yang banyak daerah kawasan selatan Jatim," katanya.

Ia mengemukakan, di Trenggalek kemungkinan besar foto-foto itu mendapatkan apresiasi lebih baik dibandingkan dengan di Surabaya. Sebab Trenggalek dan sekitarnya merupakan salah satu daerah yang banyak memberangkatkan TKW ke Hongkong.

Foto-foto karya para TKW itu memotret berbagai obyek di tempat kerja mereka, seperti gedung-gedung bertingkat hingga 60 tempat mereka bekerja, aktivitas mingguan mereka di Victoria Park, fasilitas umum, kendaraan di jalan atau perpustakaan tempat mereka memperkaya wawasan.

Lewat pameran itu, Bonari berharap akan memberikan gambaran lengkap kepada masyarakat, khususnya keluarga para TKW mengenai pekerjaan para buruh itu serta suasana dan kehidupan di negeri Hongkong.

"Misalnya, foto flat yang terdiri atas 50 hingga 60 lantai tempat para TKW bekerja sebagai pembantu. Foto itu memberikan informasi penting bagi keluarga TKW maupun calon TKW yang belum berangkat," katanya.

Menurut Bonari, calon TKI akan tahu bahwa mereka bisa bekerja di gedung tingkat 60. Dengan pengetahuan itu, para calon TKW bisa mengukur diri, apakah mereka berani berangkat atau tidak. (*)

dikoppas dari Antara

0 tanggapan: