Kesenian makin Elitis, makin Egaliter

Dari Pembukaan Joglo Seni Art Sociates (JSAS)

MIFTAHUDIN, Bantul



Wadah menampung kreativitas berkesenian di DIJ semakin marak. Munculnya galeri-galeri, rumah seni dan museum seni memberi ruang kebebasan bagi para pekerja (art worker) seni untuk mengekspresikan diri.


BANYAKNYA galeri-galeri baru membuat para penikmat seni, kurator dan masyarakat mendapatkan ruang berapresiasi. Kini, bertambah lagi tempat seni. Ya, Joglo Seni Art Sociates (JSAS)yang berlokasi di Desa Jurug RT 02 Bangunharjo Sewon Bantul semakin menyemarakkan kegiatan seni.

Kehadiran rumah ini tidak hanya ditujukan untuk pameran kesenian. "Tapi juga dapat digunakan sebagai media mendiskusikan perihal seni dan budaya antar-seniman, penulis kesenian, kolektor dan penikmat seni," terang Andonowati.

Andonowati adalah pemilik JSAS. Dia berharap JSAS dapat menambah nilai diantara berbagai ruang kesenian yang telah eksis. Karena itu, kehadiran JSAS tidak memosisikan diri sebagai kompetitor. Melainkan sebagai pelengkap.

Kurator yang juga dosen ISI Jogja Drs Suwarno Wisetrotomo M Hum menilai pembangunan JSAS bukan sekadar larut dalam perkembangan kesenian.

"Ini juga sebagai sebuah investasi jangka panjang," terangnya pada acara pembukaan kemarin.

Kehadiran JSAS diharapkan bisa mendukung rumah seni atau galeri sebelumnya. Kata Suwanro, JSAS juga sebagai media bertemunya pekerja seni, pecinta seni, kurator dan masyarakat.

Semua harus ikut memiliki. Masyarakat sekitar harus dilibatkan. Alasannya, kesenian hari ini semakin elitis. Tapi juga semakin egaliter. Pembukaan rumah seni ditandai pameran sejumlah seniman.

Mereka kebanyakan pernah tinggal di rumah ini pasca gempa tektonik 27 Mei 2006. Karena itu, tema yang diambil adalah Nostalgia.

"Terima kasih, telah diberi ruang dan kesempatan untuk kembali ke rumah ini dengan karya-karya kami," terang AT Sitompul mewakili seniman lain.

Selain AT Sitompul, ikut memamerkan karyanya adalah Afdhal, I Gusti Ngurah Arya Udianata, I Made Adinata Mahendra, I Made Widya Diputra, Mirza Al Rasyid, Rendra CO dan Sulistya Hadi Joko Atmaja. Pameran berlangsung hingga 30 Oktober mendatang.[]

radar jogja Sabtu, 18 Oktober 2008

0 tanggapan: