One Billion Raising
-
Minggu, 17 Februari 2019
Setiap 14 Februari banyak muda-mudi merayakan Valentine di penjuru dunia.
Di hari yang sama pula segenap elemen masyarakat turun k...
2009 AKU HARUS DEWASA
Tahun baru kali aku bermaksud merayakannya dengan temanku yang dari Singapura sebut saja namanya Biyan. Tgl 30 kemarin dia sudah info ke aku bahwa tgl 31 dia tiba di Hkg sore sekitar jam 5 an, aku tawarkan apa perlu di jemput dia bilang gak usah karena dia bilang barengan sama saudaranya. Aku coba percaya meski aku yakin dalam hatiku sangat dan sangat ragu, aku juga yakin mungkin dia punya rencana lain tapi apa peduliku???
Tgl 31 aku masih kerja seperti biasa ku lihat jam sudah menunjukkan angka 4 sore, harusnya Biyan sudah tiba tapi ternyata harapan itu sia-sia. Tak ada dering telpon dari Biyan, ada apa dengannya? apa duagaanku benar? dia ada yang jemput? tapi terus terang aku kecewa sekali sama dia. Setidaknya dia telpon untuk mengabarkan sudah sampai atau pesawatnya di tunda, biar aku gak kwatir gini. Hingga aku sampe mikir yang horor-horor jangan-jangan pesawatnya jatuh di laut , tapi yang mengganggu pikiranku bukan itu melainkan pasti dia nyasar sama cewek .
Aku udah nahan-nahan hatiku supaya gak marah, untung ada sahabatku Cico yang selalu menghiburku dan menenangkan aku. Cico bilang pokoknya nanti jam 7 harus udah sampe rumahnya karena teman yang lain udah datang, tinggal nunggu aku sama Biyan. Aku bilang sama Cico iya kalo jam 7 dia gak datang juga aku berangkat sendiri, akhirnya jam 7 kurang aku berangkat. Waktu antri di trem telponku berdering ternyata Biyan dia bilang nyasar sekarang ada di MC.Donald dekat rumahku. Ya ampun ku tahan suaraku untuk tidak marah, dia minta aku nemui dia di situ dia bilang dia sama sodaranya. Ok aku bisa terima gimanapun aku harus ingat nasehat Fai sahabatku yang selalu memantau masalahku.Tapi pas ketemu dia deg deg dadaku merasa ada yang ngganjal (bukan batu tapi kok sakit ya?) ohh Tuhan tabahkan hatiku, aku tidak mau perasaan ini menyiksaku perasaan yang tidak pernah aku mengerti.Aku ingin melupakan semuanya, semua kenangan bersamanya selama ini lalu aku berdoa dalam hati "ika kamu harus bisa". Akhirnya aku kenalan juga sama cewek yang kata Biyan sodaranya dan tak lupa aku kasih kalender Indonaker, misiku kerja itu dalam benakku saat ini.Setelah itu cewek itu pulang tapi sebelumnya dia mampir ke kantorku tau gak dia bawain apa buat Biyan? hahahhhaha ada sayur lodeh, dadar guling eeee bukan dadar jagung yang super pedas (kata orang kalo suka pedas biasanya doyan banget sex wiiikkk ngeri) jangan-jangan mereka ahhh biarin apa urusanku.
Cico udah telpon bolak balik bilang kalo masakannya udah dingin, dia udah marah kayae tapi aku bilang sabar aja dulu.Eeeeee aneh nya ya Biyan sama si cewek itu kok romantis ya (gosip sip) bukan gitu masalahnya waktu mau pisahan Biyan mau cium gitu aduhhhh deg deg lagi asemm ku palingkan mukaku untuk tidak melihatnya. Aku dan Biyan berangkat ke rumah Cico, anehnya perasaanku udah gak kaya dulu sama Biyan. Aku jadi ada rasa gak suka sama kelakuannya, dan sepertinya aku juga agak gak peduli lagi. Karena dia pun juga gak nerima kepedulianku sama dia, jadi biar dia mau gini gitu aku gak akan larang atau komentar kaya dulu.
Ahhh apakah ini rasa dewasaku? menginjak taon 2009 meski aku rayakan tanpa suami, tapi toh suamiku tersayang nelpon mulu pada saat detik2 penghabisan tahun. Aku, Biyan, Cico dan Atun merayakannya di Wancai di sana ada kembang api kami ambil foto sebanyak-banyaknya. Setelah itu kami pulang sendiri-sendiri Biyan langsung ke hotelnya aku dan Atun pulang ke kantor. Aku tidak bisa tidur pikiranku melayang-layang kok bisa sih Biyan kaya gitu, bahkan hari ini dia pergi ke Macau sama cewek itu wiiiikkk pikiranku ngeres deh jadinya. Tapi sudahlah aku gak mau berlarut-larut memikirkan dia, dia hanya teman dan gak lebih, jadi apapun yang dia buat aku gak boleh peduli. Aku harus cuek, dan masa bodoh ( meski ini bukan sifatku), tapi semoga Tuhan menjaganya jangan sampai dia salah jalan akhirnya nyasar gak tentu arah. Tuhan lindungi dia karena aku sudah tidak berani menjaganya meski aku sangat sayang padanya, biarlah rasa ini hanya Engkau yang tau.
By : Ika | 01 January 2009 |
0 tanggapan:
Posting Komentar