Setelah sekian lama menunggu, tibalah kini upaya penerbitan buku karya BMI-HK pada tahapan baru: 6 dari sekitar 16 buku yang direncanakan terbit sudah jadi dummy-nya. Rihad Humala yang membuat lukisan sampulnya saya ajak memenuhi undangan Pak Untung Subagyo (mewakili Penerbit Grasindo di Surabaya) untuk melihat dan mengoreksi ke-6 dummy buku itu, Selasa (17 Juni 2008) lalu.
Enam buku yang sudah jadi dummy-nya itu ialah: Aku Ingin Jadi Pelacur (Melur), Senja Merah (Nadia Cahyani), Di Balik Rimbun Melati (Niswana Maqia Ilma), Kaki Langit Hong Kong (Wina Karnie), Perempuan Tak Bertuan (Lik Kismawati), dan Perempuan Tanpa Klitoris (Eni Kusuma).
Walau sudah berkali-kali dipelototi, ternyata masih cukup banyak kesalahan-kesalahan kecil dalam penulisan, terutama mengenai ejaan. Menurut saran Rihad Humala, font judul --terutama judul buku, perlu diganti agar lebih menarik.
Sementara itu Pak Untung Subagyo berharap kesalahan-kesalahan kecil itu bisa segera dikoreksi agar proses penyetakannya bisa dipercepat.
Kita berharap, keenambelas buku itu bisa diterbitkan dan diluncurkan secara serentak pada momentum Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (Agustus 2008 ini) atau selambat-lambatnya pada momentum bulan bahasa (Oktober 2008).
Jika ridak ada aral melitang, Oktober 2008 ini akan digelar Kongres Bahasa Indonesia di Jakarta. Lebih jauh, saya juga bermimpi bisa memromosikan buku-buku sastra karya para BMI-HK itu nanti di forum Kongres Bahasa Indonesia tersebut. Maka, saya pun melamarkan abstrak makalah dengan judul Sumbangan BMI-HK terhadap Perkembangan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Mohon doa restunya ya, semoga lamaran saya itu diterima. Syukur-syukur, kelak ada Sang Pengarang yang bisa mendapatkan kesempatan pamer baca cerpen di forum yang cukup bergengsi itu. Ada lagi satu cara pemasaran yang tampaknya cukup menarik yang rencananya akan kita tempuh. Tetapi, yang ini, dirahasiakan dulu ya? Ehm![]
BONARI NABONENAR [intermezo, juni 08]